Kamis, 08 November 2012

Peter Schmeichel, Tembok Beton United



Peter Schmeichel, Tembok Beton United


Siapakah kiper terbaik di dunia?’ , kalau pertanyaan ini diajukan ke fans MU maka jawabannya rata2 akan sama yaitu Peter Schmeichel. Ya, Peter Schmeichel adalah kiper MU yang selama 8 tahun karirnya di MU sukses membantu MU memenangkan dua kali “double” (juara FA Cup dan EPL sekaligus semusim) di tahun 1994 dan 1996. selain itu tentu saja “treble” legendaris di tahun 1999. Selama karirnya bersama MU, Peter Schmeichel mendapatkan penghargaan sebagai kiper terbaik di dunia, dan rasanya siapapun yang pernah melihat aksi2 gemilang Schmeichel pasti akan setuju. Bahkan Ronaldinho memasukkan nama Schmeichel sebagai satu-satunya nama kiper ke dalam 10 pemain terbaik dunia yang dikaguminya.Mungkin jarang yang tahu kalau Schmeichel sebelumnya memulai karir sebagai striker. Di klub pertamanya di Denmark, Hvidovre, dia bahkan sempat mencetak 6 gol walaupun akhirnya menemukan panggilan sejatinya sebagai penjaga gawang. Setelah Hvidovre, Schmeichel ditransfer ke salah satu klub top Denmark, Brondby dan disanalah aksi2 Schmeichel akhirnya mendapatkan perhatian luas dan dipanggil timnas Denmark. Bahkan pada tahun 1990, Schmeichel terpilih sebagai “Danish Footballer of the Year”, Debutnya utnuk timnas berhasil ia lalui dgn gemilang dimana Denmark menang 5-0 tanpa kebobolan.
Kemampuan Schmeichel sebagai penjaga gawang sudah melegendaris. Ditunjang fisiknya yang tinggi besar, dia selalu mendominasi area gawang sehingga sangat sulit untuk dilewati. Distribusi bolanya yang sangat tepat acapkali memberi kesempatan pada rekan-rekannya untuk melakukan serangan balasan, bahkan banyak gol United yang terjadi dimulai dari distribusi bola Schmeichel. Schmeichel juga terkenal sering berteriak pada pemain di lini pertahanan sepanjang pertandingan, tetapi tidak ada keraguan teriakan Schmeichel merupakan salah satu kontribusinya untuk pertahanan solid United karena membuat para pemain bertahan tetap fokus. Kelebihan lain Schmeichel adalah kemampuannya melakukan berbagai penyelamatan gemilang pada situasi one-on-one dengan penyerang lawan. Tidak mengherankan apabila pada tahun 1992, ia terpilih sebagai kiper terbaik di dunia sepakbola dan sejak itu Schmeichel tidak pernah gagal membuktikan bahwa memang dia adalah yang terbaik.
Di level internasional, prestasi Schmeichel tidak kalah mengkilap, timnas Denmark dibawanya menjuarai Kejuaraan Eropa tahun 1992, dimana saat semifinal Denmark mengalahkan Belanda berkat jasa penyelamatan penalty olehnya. Dan di final Jerman sampai dibuat frustasi oleh berbagai penyelamata gemilang Schmeichel yang selalu mengagalkan serangan Jerman. Di kedua pertandingan ini Schmeichel banyak menggagalkan serangan yang sudah hampir pasti menjadi gol sehingga tidak berlebihan bila dikatakan Denmark tidak akan pernah sukses di kejuaraan Eropa tanpa kehadiran sosok Schmeichel. Selain Euro ‘92, dia juga telah membantu Denmark mencapai babak kualifikasi Euro 96 di Perancis. Sejak debut timnas Schmeichel di tahun 1988, dia adalah kiper no. 1 untuk timnas Denmark, dan saat ini Schmeichel tercatat sebagai pemain Denmark yang bermain paling banyak untuk timnas.
Jasa Schmeichel untuk Manchester United apabila dihitung secara jumlah piala adalah 5 titel juara EPL, 3 juara FA Cup dan juara European Champions League di tahun 1999, yang juga merupakan pencapaian terbesar Schmeichel. Konsistensi Schmeichel di bawah mistar tidak ada duanya dan merupakan salah satu kunci sukses berbagai gelar MU di era tahun 90-an ini. Akan tetapi di pertengahan musim 98/99 Schmeichel mengumumkan bahwa musim itu akan menjadi musim terakhirnya di MU, banyak yang meyakini bahwa rencana pensiun Schmeichel merupakan salah satu pendorong keberhasilan MU memenangkan “treble” yang bersejarah musim itu, tapi yang dapat dipastikan Schmeichel tetap tampil luar biasa selama perjalanan musim “treble” tersebut, termasuk penyelamatan di sudut mati saat perempat final melawan Inter Milan, dan penyelamatan penalty di menit-menit akhir injury time saat replay melawan Arsenal di semifinal FA Cup.
Beberapa penyelamatan gemilang yang luar biasa..
United memenangkan EPL hanya dengan selisih 1 poin di saat-saat akhir musim 98/99, membawa pulang kembali mahkota juara yang direbut oleh Arsenal musim lalu. Seminggu kemudian United mengalahkan Newcastle di final FA Cup. Tetapi pentasbihan sesungguhnya untuk karir United yang gemerlap seorang Peter Schmeichel adalah saat dia menjadi kapten United di final Champions League 1999 stadion Nou Camp, Barcelona. Permainannya selama pertandingan itu merupakan sebuah pertunjukan semangat dan determinasi yang luar biasa dari Schmeichel dimana saat MU ketinggalan 1-0 oleh Bayern Munich, ia tetap menjaga peluang United dengan berbagai penyelamatan gemilang. Dan pengaruh Schmeichel bukan hanya di daerah gawang United sja, saat menit-menit akhir, ia berlari ke depan saat United mendapatkan sepak pokok dan kehadirannya membingungkan para pemain bertahan Bayern sehingga Teddy Sheringham bisa lolos dan mencetak gol penyeimbang United 1-1. Dan mengutip ungkapan Inggris, “The Rest is History”.
Bersama Alex Ferguson, Peter Schmeichel menjadi kapten Manchester United yang berhasil mengangkat Piala European Champions League setelah masa penantian panjang selama 31 tahun. Sungguh seperti sebuah kisah dongeng bagi Peter Schmeichel untuk mengakhiri karir delapan tahunnya yang luar biasa bersama Manchester United. Sungguh seorang kiper paling luar biasa yang pernah ada di dunia sepakbola.

0 komentar:

Posting Komentar